Mengapa teknologi open source tidak berkembang pesat di Indonesia??
Mungkin saat ini membahas masalah teknologi open source yang tidak berkembang di Indonesia bisa di bilang "agak basi" tetapi karena saat ini banyak sekali orang yang membajak software berbayar maka para pemakai software bajakan itulah yang terkena imbas dari tangan-tangan orang yang tidak bertanggung jawab, nah untuk saat ini saya uraikan alasan mengapa teknologi open source tidak berkembang pesat di Indonesia:
1. Terlalu "familiarnya" orang Indonesia terhadap Windows yang memang "mungkin" lebih mudah digunakan oleh orang-orang.
2. Orang Indonesia masih "gagap" akan teknologi Open Sorce yang termasuk sofware gratis.
3. Windows masih lebih mudah digunakan oleh orang Indonesia.
4. Untuk mengupdate/memperbaharui sofware dari open source harus terkoneksi dengan internet, sedangkan internet di Indonesia tarifnya masih "lumayan mahal".
Sedangkan untuk kekurangan dari teknologi Open Source adalah:
1. Support Berbayar dan Langka
Satu keyakinan bahwa software tidak akan ada masalah adalah keliru, dan ini adalah sebuah bencana jika kita sudah memakai program opensource untuk semua infrastruktur yang besar, dan ketika itu menemukan hole atau bug yang tidak ada yang paham. Maka langkah yang mungkin ditempuh adalah : searching problem solving di forum-forum, tanya sana sini. Jika tidak ketemu juga, kita bisa-bisa harus menganggarkan dana yang tidak sedikit untuk mendatangkan jasa konsultan dari pakar opensource tersebut.
Karen sebenernya opensource adalah sebuah modem bisnis yang berbeda dari software berbayar di awal dan dibatasi sebuah aturan lisensi.
Mungkin untuk skala kecil, anda tidak akan merasakan impack yang diakibatkan. Namun jika sudah melibatkan sistem yang sudah ada, data-data penting, kadang-kadang manajemen biasanya tidak akan ambil pusing, mending mencari yang berbayar sedikit mahal diawal, tetapi ada jaminan support dan problem solving yang akuntabel dari vendor. Dari pada mengorbankan data-data dan infrastruktur yang sudah terinstall hanya karena berorientasi penghematan dana di awal.
2. Versi Betha, Stabil dan unstabil.
Open source sangat erat kaitannya dengan versi dan kestabilan kualitas softwarenya, ini merupakan celah besar yang ditinggalkan baik disengaja atau tidak disengaja. Kepastian stabil dan tidak stabil kadang menjadi keraguan pilihan para petinggi IT untuk memilih software opensource.
Bayangkan saja, versi software yang terinstall di server anda statusnya masih unstable, bisa dibayangkan bisa terjadi apa-apa. Dan patch-nya harus menunggu orang yang sukarela membetulkan masalah yang terjadi itu.
3. Kerja Komunitas bukan profesional.
Beberapa software dikembangkan oleh sebuah komunitas yang mempunya tujuan khusus, jaminan dan kepercayaan kualitas produk hasil perlu dicompare dengan produk komersil yang jauh lebih mumpuni dari segala sisi.
Mungkin pada tulisan saya ini banyak dijumpai pada blog-blog lain, tetapi saya tidak bermaksud untuk menjiplak tulisan dari blog-blog lain dan saya harap tulisan saya ini dapat bermanfaat untuk orang banyak.
Wassalamu'alaikum Wr, Wb